Analisis
berlandasan al-quran maksudnya: jalan yang lurus yaitu jalan hidup yang benar
yang dapat membuat bahagia didunia dan diakhirat.
Analisis
berlandasan dari Tafsir adalah:
1) Hidayah
secara harfiah, berarti petunjuk yang dapat menyampaikan orang kepada yang
dituju. Hidayah yang dimaksud disini, ialah petunjuk Allah.
Hidayah
Allah kepada manusia, antara lain sebagai berikut:
1. Hidayah
Ilham.
Hidayah
ilham ini sudah ada pada anak-anak sejak ia mulai dilahirkan. Bilamana ia
ingat akan kebutuhannya (makanan misalnya),
seketika itu juga ia menangis meminta makanan itu.
2. Hidayah
Panca-Indera.
Hidayah
panca-indera dan hidayah ilham keduanya sama ada pada manusia dan hewan. Bahkan
pada hewan lebih peka, jika dibandingkan dengan manusia, sebab ilham dan
panca-indera pada hewan sedikit sempurna setelah ia dilahirkan. Sedangkan pada
manusia datangnya berangsur-angsur, tahap demi tahap.
3. Hidayah
Akal.
Hidayah
akal lebih tinggi fungsinya dari hidayah ilham dan panca-indera, sebab manusia
diciptakan untuk hidup bersama dan bergaul dengan yang lain. Untuk kehidupan
semacam itu, tidak cukup hanya mengendalikan ilham dan panca-indera saja, tapi
ia memerlukan Hidayah akal. Akal dapat membetulkan kekeliruan-kekeliruan yang
mungkin terjadi pada panca-indera. Misalnya kekeliruan indera pelihat pada
orang yang buta warna, dan kekeliruan indera perasa pada orang yang menderita
penyakit kuning
4. Hidayah
agama dan syari’at.
Hidayah
agama ini, adalah nilai-nilai yang wajib dipunyai oleh orang yang akalnya sudah
diperbudak oleh hawa nafsunya, sehingga ia tenggelam dalam kesenangan materi
dan syahwati. Dalam kenyataannya manusia memang gemar menugmati kenikmatan
duniawi yang tidak terbatas, tidak mau berhenti pada salah satu titik karena
tidak dikehendaki oleh hawa nafsunya. Bahkan dibawa dorongan hawa nafsunya itu
ia mempersiapkan dirinya untuk mencapai puncak kegemaran dan keinginan yang
lebih sempurna lagi. Sehingga apabila ia telah mendapatkan sebuah bukit dari
emas (misalnya), keinginannya tidak akan berakhir sampai di situ, sebab ia
menginginkan sebuah (lebih banyak) lagi bukit emas
Analisis
berlandasan hadist:
Alfatihah
ini meskipun ringkas tetapi berisi kandungan yang tidak terdapat Analisis
berlandaskan hadist : Syaikh Abdur Rahman as-Sa’di berkata, “surah al dalam
surah al-quran lainnya. Surah ini mengandung 3 jenis tauhid, yaitu tauhid
rububiyah, tauhid uluhiyyah, serta tauhid nama-nama dan sifat-sifat Allah. Juga
mengandung penetapan kenabian Rasulullah saw, balasan amal perbuatan manusia
pada hari pembalasan dengan seadil-adilnya. Demikian juga penetapan (iman kepada)
takdir/ketetapan Allah, bantahan terhadap semua pelaku bid’ah dan pemahaman
sesat, serta pemurniaan keikhlasan dalam beragama kepada Allah swt semata
dengan hanya menyembah dan memohon pertolongan kepada-Nya, segala puji bagi
Allah Rabb semesta alam.
Analisis
secara semantik: menurut saya maksud dari terjemahan “tunjukilah kami jalan
yang lurus” ini adalah jalan yang diridohi Allah swt. Pada kalimat diatas
maksudnya seorang hamba yang mengharapkan petunjuk dari-Nya kejalan yang lebih
benar. Jalan yang benar yaitu jalan untuk orang-orang yang diberikan kebaikan,
seperti memberikan bantuan bagi orang yang membutuhkan. Adapun tujuan kita
meminta petunjuk yang benar adalah untuk mencari kesenangan didunia dan
diakhirat. Dan meluruskan apa-apa yang kita ragukan. Satu-satunya untuk
mendapatkan petunjuk ke jalan yang lurus tersebut hanyalah kepada Allah
swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar